Selasa, 13 Oktober 2020

 

Apa itu gigi berlubang (karies)?

Gigi berlubang adalah kerusakan di bagian terluar (enamel) dan terdalam (dentin) gigi. Dalam istilah kedokteran, gigi berlubang disebut dengan cavities atau karies. Pada dasarnya, karies adalah proses pembusukan yang mengakibatkan kerusakan pada email gigi, dentin, dan bahkan sampai sementum gigi. Munculnya lubang pada gigi bisa disebabkan banyak faktor. Mulai dari bakteri di dalam mulut, mengonsumsi makanan dan minuman manis, hingga kebersihan mulut yang buruk. Gigi berlubang yang terasa sakit tak boleh disepelekan. Lubang akan menjadi lebih besar hingga memengaruhi lapisan gigi bagian yang paling dalam (dentin). Akibatnya, Anda akan lebih mungkin mengalami sakit gigi parah, infeksi, atau bahkan gigi tanggal.



Tanda-tanda & gejala lubang gigi

Tanda dan gejala dari gigi berlubang yang sakit bermacam-macam, tergantung pada keparahan dan lokasi lubang. Apabila lubang baru terbentuk, Anda mungkin tidak mengalami gejala apapun. Namun, ketika kerusakan sudah semakin meluas, gejala karies akan meliputi:

  • Sakit gigi yang muncul secara tiba-tiba tanpa sebab jelas.
  • Nyeri ringan hingga parah saat mengonsumsi makanan atau minuman manis, panas, atau dingin.
  • Gigi jadi lebih sensitif.
  • Muncul lubang yang terlihat sangat jelas di gigi.
  • Ada noda coklat, hitam atau putih pada permukaan gigi.
  • Bau mulut.
  • Rasa tidak enak di mulut.
           

 

Penyebab dari lubang gigi

Penyebab utama gigi berlubang adalah plak. Plak adalah lapisan lengket yang terdiri dari bakteri dan asam. Hal ini pun terbentuk dari makanan atau minuman yang mengandung gula sehingga berubah jadi asam. Beberapa kebiasaan buruk yang sering Anda lakukan dapat menyebabkan plak pada gigi. Misalnya saja jarang gosok gigi dan sering mengonsumsi makanan manis. Ketika Anda mengonsumsi makanan yang tinggi gula bakteri di dalam mulut akan menghasilkan asam. Air liur yang bercampur dengan bakteri, asam, dan sisa-sisa makanan ini akan membentuk plak yang melekat pada gigi. Plak yang terus menumpuk pada gigi lama-lama akan menggerogoti enamel. Perlu diketahui apabila enamel merupakan lapisan pelindung yang keras pada gigi namun mampu untuk melindungi dari kerusakan gigi. Erosi ini memberikan celah bagi bakteri untuk masuk ke dalam dentin dan kemudian membentuk lubang. Nah, pada saat itulah Anda mengalami karies dan bisa menyebabkan sakit gigi. Besarnya lubang pada gigi bervariasi pada setiap orang. Tergantung pada seberapa banyak plak yang terbentuk di gigi.

 


 

Cara mencegah terjadinya lubang gigi

Secara umum, cara mencegah gigi berlubang adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik. Guna memiliki mulut dan gigi yang sehat, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan.

1. Sikat gigi 2 kali sehari

Supaya gigi Anda bersih dari plak dan sisa-sisa makanan, rajinlah untuk menyikat gigi setiap hari. Para ahli menganjurkan setiap orang sikat gigi dua kali sehari, pada pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. Jangan asal menyikat gigi. Pastikan Anda melakukan teknik menyikat gigi yang benar dan tepat.



2. Pasta gigi fluoride

Ada banyak sekali pilihan produk pasta gigi di pasaran. Namun, pasta gigi yang mengandung fluoride diketahui lebih efektif untuk membantu memperkuat dan melindungi lapisan terluar gigi (enamel). Tak hanya itu. Pasta gigi fluoride juga dapat membantu memineralisasi kembali daerah gigi yang sudah mulai membusuk.



3. Pilih sikat gigi yang baik

Selain pasta gigi, pastikan Anda juga memilih sikat gigi yang tepat. Pilihlah sikat gigi yang berbulu lembut dan memiliki bentuk kepala sikat yang pas dengan rongga mulut Anda. Tidak hanya itu saja, sikat gigi yang Anda gunakan juga harus nyaman ketika digenggam. 



4, Bersihkan gigi pakai benang (flossing)

Sikat gigi saja tak cukup untuk membersihkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi. Hal lain yang dapat Anda lakukan adalah membersihkan gigi menggunakan benang (flossing). Membersihkan gigi dengan benang dapat membantu menghilangkan plak dan bakteri lebih efektif ketimbang hanya menggunakan sikat gigi saja.




5. Kurangi makanan manis

Bakteri di dalam mulut sangat menyukai gula. Oleh sebab itu, mengurangi makanan tinggi gula merupakan solusi tepat untuk mencegah karies pada gigi. Ingat, bukan menghindari gula sama sekali. Anda hanya diminta untuk membatasi atau mengurangi asupan makanan yang tinggi gula. Setelah makan dan minum yang manis-manis, jangan lupa untuk menyikat gigi. Hal ini dilakukan supaya sisa-sisa makanan tidak menempel dan mengendap di permukaan gigi. 



6. Rutin periksa ke dokter gigi

Dengan rutin periksa kesehatan ke dokter gigi, maka risiko Anda mengalami kerusakan gigi yang parah pun bisa dihindari. Ketika dokter menemukan masalah tertentu pada gigi, ia dapat segera menentukan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Idealnya pemeriksaan gigi dilakukan setiap 6 bulan sekali. Meski begitu, Anda mungkin dianjurkan lebih sering periksa karena membutuhkan perawatan yang lebih intensif.